BeritaRakyat.Co,.Kendari – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), Konaweha hanya bisa melakukan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), seluar 15 Hektar ditahun 2025 ini.
Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), BPDAS Konaweha Wiyarta mengatakan program RHL ditahun 2025 ini memang jauh berbeda dibanding tahun 2024 lalu. Hal ini akibat dampak dari efisiensi angaran.
“Tahun ini hanya 15 Hektar, total angarannya kurang Rp50 juta,” kata Wiyarta kepada awak media saat ditemui pada, Kamis (10/07/2025) kemarin.
Meskipun dengan kuota terbatas, namun lanjut dia pihaknya bertekat akan melakukan program tersebut menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Dari hanya 15 Hektar ini, kami akan buat lebih bagus. Dalam artian bermanfaat untuk masyarakat, kemudian dari sisi ekologinya memberi kontribusi dalam hal ini perbaikan tutupan lahan dan perbaikan iklim,” ungkapnya.
Program ini nantinya kata dia, akan langsung melibatkan masyarakat pemilik lahan. Pihak BPDAS hanya menyiapkan bibit insentif dan pengawasan hingga benar-benar bermanfaat dan berhasil.
“RHL ini nantinya akan dilakukan dilahan kritis, lahan masyarakat sehingga kami menginginkan kegitan itu betul-betul berhasil dan bermanfaat karena ini, nantinya masyarakat sendiri yang akan melakukan penanaman,” bebernya.
Untuk itu, pihaknya berharap kegitan ini nantinya benar-benar berhasil, bermanfaat guna memberikan dampak positif untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat.
“Harapan kita tentu harus berhasil, kegitan ini harus betul-betul diterima masyarakat dan dikerjakan oleh masyarakat secara full. Misalnya biaya Rp50. Biaya itu, betul-betul semua ke masyarakat, tidak ada lagi menguap kemana-mana. Kita nanti tinggal menyiapkan bibit yang masyarakat mau,, insentif dan mengawasi sampai tumbuh,” tutupnya.
ODEK