BeritaRakyat.Co, Kendari – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi arsip untuk kolektif bangsa (MKB) dan pahlawan nasional asal Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini berlangsung di Dinas Perpustakaan den Kearsipan Sultra, Rabu (06/11/24).
Asisten III Gubernur Sultra, Sukamto Toding mengatakan, memori kolektif bangsa adalah mencari sumber-sumber pengarsipan sejarah daerah maupun bangsa.
“Jadi memori kolektif bangss ini bisa mencari keunggulan daerah misalkan data-data yang untuk pengusulan pahlawan nasional.
Memori kolektif bangsa ini tidak serta mengumpulkan arsip tetap lebih pada data yang benar-benar valid,” jelas Sukamto.
Ia melanjutkan, kegiatan ini sebagai upaya menggali kearsipan bangsa yang mendapat pengakuan baik masyarakat sekitar maupun dunia.
“Pengambilan data ini bukan hanya tentang sejarah manusia tetapi juga kebendaan yang penting yang mendapat pengakuan masyarakat,” terangnya.
Sukamto menjelaskan, kegiatan ini sangat efektif dalam menggali data-data penting yang selama ini sudah tidak terjamah,” tukasnya.
Ketua Panitia sosialisasi arsip untuk kolektif bangsa (MKB) dan pahlawan nasional asal Sulawesi Tenggara, Tina Trisarana Andriani mengatakan kegiatan ini sebagai basis data dan menyelamatkan arisp dari kemusnahan baik secara alami atau faktor usia.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar arsip-arsip di Bumi Anoa yang memiliki nilai sejarah bisa diusulkan sebagai memori kolektif bangsa,” jelasnya.
Kata dia dalam acara akan ada dialog yang dihadiri oleh para pemateri yang memiliki pengalaman dan keilmuan yang baik dari bidang masing-masing.
“Nanti akan ada masukan dari para peserta dalam diskusi tersebut,” kata Tina.
Adapun Pemateri 1 adalah, Muhammad Haris Budiawan, S.S ( Ketua tim MKB dan penyusunan kebijakan pimpinan) dari Arsip Nasional R.I, pemateri 2, Rini Rusyeni, M.A dsn pemateri 3 adalah Dr. Basrin Melamba, S.Pd., MM.
Tina menyebut jumlah peserta sebanyak 147 orang dari berbagai lembaga.
“Peserat itu ada dari seluruh OPD Pemprov, perwakilan 17 kabupaten kota, lembaga veteran, organisasi pemuda, organisasi politik, tokoh agama, masyarakat, perguruan tinggi, SMA/SMK dan masih banyak lagi,” sebut Tina.
Jakub Silondae Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional
Asisten III Gubernur Sultra, Sukamto Toding mengatakan, dalam acara sosialisasi tersebut ada agenda lain yakni mengusulkan Jakub Silondae sebagai pahlawan nasional asal Sulawesi Tenggara.
“Dalam acara ini juga misalnya pengusulan nama Jakub Silondae sangat layak menjadi pahlawan nasional. Hal didukung dengan berbagai data sejarah yang unsur-unsurnya telah terpenuhi,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Panitia, Tina Trisarana Andriani mengatakan saat ini dari sekian banyak kandidat lahlawan nasional, Jakub Silondae paling lengkap datanya.
“Dalam acara ini kemungkinan dari para peserta ini ada tambahan data dan pengetahuan tentang kandidat pahlawan termasuk perwakilan dari empat etik yang bisa diusulkan sebagai pahlawan,” tandasnya.
Riwayat Pendidikan H. Jakub Silondae Tempat tanggal lahir, Andolo Kabupaten Konawe Selatan, 20 Mei 1927. Sekolah Dasar Andolo Vervolg School di Kendari Sekolah Pertanian di Wakatobi Sihan Kago (Sekolah Jepang), di Makassar Sekolah Noormal school di Makassar Sekolah Menengah Atas di Makassar Kuliah di Untag Jakarta Fakultas Publik Administration Sekolah Staf dan Pemimpin Kementerian Penerangan School of Public Relation and Comunication Boston University USA Dan terkahir Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi di Jakarta
Riwayat Perjuangan H. Jakub Silondae
Pada tahun 1945 bersama masyarakat mendeklarasikan daerah Andoolo dan sekitarnya sebagai daerah defacto pemerintahan RI yang telah di proklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dilakukan dengan tanda tangan jempol darah. Kemudian Yakub Silondae menjadi pengibar bendera merah putih yang pertama kali bersama dua rekannya yakni Hanabi dan Abdul Rasyid.
Bukan hanya itu, Jakub Silondae aktif berjuang secara bergelirya dalam melalukan perlawanan baik bersenjata maupun dengan politik non koporation terhadap NICA atau Belanda dalam mempertahankan Negara kesatuan RI sampai penyerahan kedaulatan RI 27 desember 1949. Kemudian aktif dalam perjuangan pembubaran negara indonesia timur yakni negara boneka belanda yang kemudian dilebur ke dalam Negara Kesatuan RI tahun 1950. Dari negara Belanda ke Negara RI tahun 1949. Dan masih banyak lagi perjuangan yang lainnya.
Pengalaman dalam pemerintahan H. Jakub Silondae
Kepala daerah penerangan tingkat II Sultra di Baubau Staf direktorat Jenderal penerangan dalam negeri di Jakarta Kepala penerangan Kabupaten Luwu atau tanah Toraja Bupati Kepala Daerah tinggat II Kolaka Wakil Gubernur kepala daerah tingkat I Provinsi Sultra dan masih banyak lagi yang lainnya
YAN