BeritaRakyat.Co,.Jakarta- Forum Pemuda Penerhati Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (FP3D-Sultra) menegaskan akan melakukan aksi tandingan di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dan Mabes Polri sudah Matang dalam waktu dekat ini.
Aksi ini, sebagai respons atas tindakan sekelompok oknum pemuda yang dinilai telah mencoreng moralitas perjuangan pemuda Sulawesi Tenggara karena diduga melakukan tekanan kepada pejabat dengan bermodalkan tuduhan sepihak untuk kemudian meminta uang.
Ketua FP3D Sultra, Dimas Syaputra mengaku, mengecam keras tindakan bentuk dugaan pemerasan yang mencederai perjuangan pemuda.
“Ini pemeras, bukan aktivis. Gerakan seperti ini menciderai moral perjuangan pemuda. Kami bukan sedang membela RB (Anggota DPR RI) atau BWS Sultra, tetapi tindakan meminta uang atas dasar tuduhan sepihak tidak boleh dibiarkan,” katanya kepada awak media, Sabtu (22/11/2025).
FP3D menilai bahwa tudingan yang diarahkan kepada RB dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Tenggara tidak memiliki dasar hukum yang kuat serta tidak disertai data maupun pemahaman teknis.
“Gerakan yang dilakukan tanpa kajian hanya menyesatkan opini publik dan menggerus nilai-nilai intelektual gerakan pemuda,” jelasnya.
FP3D juga menjelaskan bahwa program P3TGAI merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sepenuhnya secara swakelola oleh kelompok P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air). Dana program disalurkan langsung ke rekening kelompok penerima manfaat.
“Tidak ada pihak ketiga yang mengelola anggaran itu. Kelompok P3A bertanggung jawab langsung menjalankan pekerjaan sesuai juknis Kementerian PUPR,” ungkapnya.
FP3D menegaskan bahwa setiap dugaan penyimpangan seharusnya disampaikan melalui jalur hukum yang resmi dan profesional, bukan melalui aksi provokatif yang bermuatan tekanan.
“Publik butuh informasi yang jernih, bukan spekulasi yang menyesatkan,” bebernya.
Untuk itu, sebagai bentuk tanggung jawab moral, FP3D Sultra akan menggelar aksi damai dalam waktu dekat ini. Aksi ini bertujuan memberikan klarifikasi publik, memberikan edukasi berbasis data, dan meluruskan informasi mengenai pelaksanaan program P3TGAI di Sulawesi Tenggara.
“Aksi kami edukatif, bukan provokatif. Kami ingin mengembalikan gerakan pemuda pada nilai rasional, beretika, dan konstruktif,” tutupnya.
ODEK








