BeritaRakyat.Co,.Kendari – Sejak dilantik
menjadi Dewan Pengawas Perusahan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Kendari masa bakti 2025-2029. Hendrawan Sumus Gia bertekat menjadikan pasar sebagai pusat ekonomi kerakyatan yang lebih moderan. Dengan mendorong pasar sebagai tempat jual beli yang nyaman, aman dan tertib bagi semua orang.
Hendrawan mengaku, kondisi pasar hari mengalami penurunan daya beli. Hal ini terjadi kata dia, bukan persolan kondisi ekonomi lesuh. Namun salah satu faktornya, akibat ketidaknyamanan masyarakat untuk melakukan aktivitas di pasar ditengah banyaknya tempat-tempat perbelanjaan moderen yang kian merajalela.
“Penurunan daya beli itu memang salah satu faktornya kondisi pasar yang amburadul, tidak nyaman lagi untuk berbelanja. Sekarang kalo kita liat di pasar-pasar itu, kotor penataan, amburadul, suasanaya kurang nyaman. Itu yang menjadikan orang enggan kepasar. Karena hari ini tempat-tempet belanja moderen itu sudah bertebaran dimana-mana sehingga orang lebih memilih tempat yang lebih nyaman,” kata Hendrawan saat ditemui awak media, Jumat (01/08/2025).
Selain itu, faktor lainya juga lanjut dia menurunya minat genera muda yang berkunjung dipasar. Ia mihat generasi muda lebih memilih tempat yang lebih nyaman, seperti di tempat-tempat perbelanjaan moderen.
“Hari ini, gen Z juga itu, sudah hampir tidak kenal lagi dengan namanya pasar tradisional. Karena ketika masuk remaja mereka sudah terbiasa tempat belanja yang nyaman,” ungkapnya.
Hal inilah kata dia, yang menjadi tantangan PD pasar kedepan. Sehingga ia selaku Dewas PD Pasar Kota Kendari, bakal mendorong terciptanya pasar menjadi tempat perbelanjaan masyarakat yang lebih aman, nyaman dan tertib.
“Oleh karena itu, saya sebagai Dewan Pengawas PD Pasar akan mendorong terciptanya pasar yang aman, nyaman dan tertib,” tegasnya.
Sebagai orang yang lahir, tumbuh dan besar di pasar, owner Nana Jaya mengaku merasa tertantang untuk ikut andil mengambil bagian dalam proses pembangunan pasar yang lebih inovatif, maju, moderen, inklusif, berkembang sesuai tantangan jaman.
“Memang kita tidak bisa pungkiri pasar itu, dari jaman dulu identik sama sampah, ini kebiasan-kebiasan negatif yang perlu di rubah. Nah sekarang inikan situasi sudah berubah, sehingga karena perubahan situasi ini kita harus mengikuti perkembangan. Tapi untuk memaksimalkan ini, kita juga harus dapat dukungan masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, keberadaan pasar sangat penting untuk membangun dan menumbuh kembangkan ekonomi kerakyatan.
“Keberadaan pasar ini sangat penting. Kenapa,? Karena ekonomi kerakyatan itu salah satunya itu di pasar, proses jual beli, transaksi dari bawah yang kemudian tumbuh besar ke atas. Itulah yang dimaksud dengan ekonomi kerakyatan dan ini juga yang bisa membangun kota ini,” tutupnya.
ODEK
