BeritaRakyat.co, Kendari – Hilangnya data base 426 tenaga kesehatan Kabupaten Muna menjadi perhatian serius anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Anggota DPRD Sultra, La Isra mengaku prihatin atas hilangnya data 426 tenaga kesehatan tersebut. Olehnya itu, ia meminta agar proses pelaksanaan seleksi tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Muna terkhusus tenaga kesehatan ditunda.
Hal itu disampaikan La Isra usai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama perwakilan tenaga kesehatan Kabupaten Muna, Rabu (30/10/2024) di Aula Sekretariat DPRD Sultra.
“Saya meminta agar proses pelaksanaan seleksi tes PPPK ditunda sampai 426 data Nakes yang hilang namanya benar-benar dikembalikan. Kami akan merekomendasikan kepada Menpan-RB dan BKN Pusat,” Ucap La Isra kepada media ini.
Alumni Universitas Negeri Gorontalo ini menduga ada oknum yang mencoba bermain dengan menghilangkan data tenaga kesehatan. Menurutnya, data tersebut tidak mungkin hilang begitu saja. Apalagi, diantara nakes tersebut ada yang telah mengabdi selama belasan tahun.
“Tadi kami sudah dengar keluhan para tenaga kesehatan. Sehingga ini harus ditelusuri karna berkaitan dengan nasip tenaga kesehatan,” Tegasnya.
Kemudian, Kader Muda Partai Gerindra ini akan memanggil BKPSDM Muna untuk menjelaskan secara rinci penyebab data base Nakes yang hilang. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan melaporkan masalah itu ke Komisi ll DPR RI.
“Akan saya laporkan di Partai Gerindra yang ada di Komisi ll agar diatensi di BKN dan Insya Allah Minggu depan akan kami panggil juga BKPSDM Muna untuk menjelaskan hilangnya data base 426 Nakes,” Bebernya.
Untuk memuluskan langkah perjuangannya, pemilik Yayasan Satria Insan Cita ini telah meminta data-data 426 tenaga kesehatan Kabupaten Muna yang namanya hilang di data base.
“Mohon doanya agar kami diberikan kemudahan dalam mengawal kasus ini,” Tutupnya.
BURHAN ODE