Lapas Kelas IIA Kendari Maksimalkan Pola Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian Terhadap Warga Binaan

Koordinator Humas Lapas Kelas IIA Kendari Mustar Taro (FOTO : ODEK)
Dengarkan Suara

BeritaRakyat.Co,.Kendari – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari terus memaksimalkan pola pembinaan kepribadian dan juga kemandirian terhadap Warga Binaan Permasyarakatan (WBP).

Kapala Lapas Kelas IIA Kendari, melalui Koordinator Humas Lapas Kendari Mustar Taro mengatakan Lapas Kelas IIA Kendari saat ini, terus melakukan proses pembinaan terhadap ratusan WBP.

“Dalam lembaga permasyarakatan itu ada namanya pola pembinaan. Yaitu Konsep pertama pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian,” kata Mustar kepada awak media pada, Selasa (07/01/2025).

Proses pembinaan ini lanjut dia, bertujuan agar warga binaan memiliki karakter dan juga ketrampilan yang memadai.

“Pembinaan kepribadian itu fokusnya bentukan karakter warga binaan, semantara pembinaan kemandirian itu pemberian skill atau ketrampilan. Kenapa ini harus sejalan,? Supaya ada keseimbangan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Waka Polresta Kendari Bersama Warga RT 24 Lepo-lepo Tampung Keluhan Persoalan Sosial Lingkungan

Salah satu contoh proses pembinaan kepribadian bagi WBP yang terus dimaksimalkan saat menurutnha yakni pesantren khusus.

“Yang sementara berjalan pembinaan kepribadian itu, pesantren khusus. Jadi semua warga binaan yang berada di Lapas kita berikan pembinaan keagamaan. Kita kerja sama dengan Kementerian Agama Provinsi,” bebernya.

Lebih lanjut Mustar bilang, selain hal tersebut ada juga pembinaan lainya, seperti kegiatan Pramuka, Bela Negara, Rehabilitasi tahanan narkoba, yang bertujuan menciptakan karakter dan mental bagi warga binaan.

Kemudian kata dia, pembinaan kemandirian yang bertujuan meningkatkan skill atau ketrampilan bagi warga binaan, seperti pelatihan pertanian, otomotif dan lain sebagainya.

“Kemudian konsep pembinaan kemandirian, kita berikan juga skillnya, salah satunya kita berikan pelatihan tanaman hidroponik. Disini ada pengelasan, perbengkelan, otomotif, pertanian konvensional kita arahkan, jalan semua,” bebernya.

BACA JUGA :  Forum Nakes Muna Sesalkan Pernyataan Pjs Bupati Muna Soal Data 426 Tenaga Kesehatan

“Jadi setiap ada warga binaan yang baru masuk, kita arahkan dulu fokusnya pembinaan kepribadian, imannya, karakternya dulu kita bentuk, pola pikirnya. Nanti setelah itu baru kita arahkan pembinaan kemandirian, jadi harus seimbang,” tutupnya.

ODEK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *