BeritaRakyat.Co,.Bombana- Forum Masyarakat Peduli Bombana (FMPB) Kembali menyoroti dugaan pemotongan fee dan juga permainan dalam proses lelang proyek di tubuh Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ), Kabupaten Bombana.
Koordinator FMPB, Haslin Hatta Yahya mengatakan selain adanya dugaan pemotongan fee proyek, pihaknya juga menemukan adanya indikasi dugaan permainan dalam proses lelang hingga pemenag paket proyek.
“Soal dugaan pemotongan fee paket proyek pemerintah oleh oknum UKPBJ ini sudah menjadi hal yang lumrah. Bahkan, kami menemukan adanya dugaan permianan atau pengaturan dalam proses lelang paket proyek,” kata Haslin kepada awak media, Rabu (12/11/2025).
Dugaan pemotongan fee dalam setiap paket proyek oleh oknum yang diduga kepercayaan di UKPBJ ini lanjut dia, bukan rahasia lagi di instansi pemerintah di Kabupaten Bomnana.
“Sudah bukan rahasia umum dan menjadi perbincangan hangat di instansi pemerintahan, kalo yang diduga ini adalah oknum pejabat UKPBJ yang melakukan pengaturan. Bahkan sampai dengan pemotongan fee diduga semua dikendalikan oleh oknum ini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, berdaskan temuan dan informasi yang berhasil dihimpun setiap paket proyek diduga rata-rata telah disiapkan siapa yang akan menjadi pemenangannya.
“Jadi infonya pemenang tender itu sudah diatur dalam proses lelang, perusahan mana yang akan dipakai. Nanti setelah lelang baru dibagikan kepelaksana. Rata-rata yang kerjakan proyek itu pelaksana, yang punya perusahaan hanya dapat 3 persen,” jelasnya.
Salah atau contoh menurut dia, seperti pengerjaan lanjutan Byppas-Rumbia yang menelan angaran hingga Rp13 milyar lebih yang di menangkan oleh CV Fadel Jaya Mandiri.
“Itukan di menangkan CV Fadel Jaya Mandiri, tapi di lapangan bukan pemilik CV Fadel Jaya Mandiri. Pihak ketiga yang kerjakan di lapangan,” ungkapnya.
Pola permainan seperti ini kata dia, sengaja dilakukan agar memudahkan para pelaksana proyek bisa memenuhi komitmen yang telah disepakati.
“Barang ini sudah didesain, perusahaan mana saja yang akan dipakai, karena kalo bukan orang dikenal nanti susah diatur, ” bebernya.
Untuk itu Haslin mengegaskan, akan mengadukan persoalan ini di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat ini. Saat ini pihaknya kata dia, telah mengumpulkan bukti-bukti aduan.
“Kami sudah kordinasi sama teman-teman di Jakarta dalam waktu dekat ini, kita akan aksi dan demo di gedung KPK, meminta persoalan ini harus segera di tindak lanjuti,” tegasnya.
Sementra itu, berdaskan informasi yang berhasil di himpun awak media ini, melalui sumber yang tidak ingin namanya disebutkan, juga membenarkan adanya pemotongan fee paket proyek tersebut
Menurut dia, dugaan pemotongan fee dalam setiap paket proyek tersebut memang benar adanya. Oknum ini merupakan orang kepercayaan UKPBJ Bombana.
“A1 itu, ada orang kepercayaan UKPBJ, kalo pencarian memang lewat satu pintu sama dia biasa dipanggil (BI) inisial,” singkatnya.
Media ini juga masih terus berupaya melakukan konfirmasi dengan pihak UKPBJ Bombana.
ODEK








