BeritaRakyat.Co,.Kendari – Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Muna Barat (Mubar), Dedy Walengke ikut menyikapi keputusan DPP Partai NasDem yang menganti La Ode Tariala dari kursi ketua DPRD Sultra.
Dedy mengatakan, dirinya tidak mengintervensi urusan internal partai, namun sebagai organisasi publik, LIRA Mubar berhak menilai keputusan politik yang berdampak pada kepercayaan masyarakat.
Ia menilai keputusan tersebut memperlihatkan ketimpangan etika, terutama karena Tariala selama ini dikenal bekerja untuk lembaga dan memiliki rekam kinerja yang baik.
“Kami tidak menyoal mekanisme internal partai. Tetapi publik dapat menilai bahwa pergantian ini tidak sejalan dengan kinerja Tariala yang selama ini loyal dan bekerja,” kata Dedy melalui keterangan yang di terima awak media, Rabu (26/11/2025).
Menurutnya, ketika berbicara soal integritas, ada figur lain yang lebih layak mendapat sorotan, yakni Ali Mazi, yang pernah disebut sebagai salah satu terperiksa dalam kasus dugaan korupsi Kapal Azimut.
“Jika ukuran moral dan integritas digunakan secara konsisten, publik jelas mempertanyakan mengapa sosok dengan jejak kasus justru tidak menjadi prioritas evaluasi,” ungkapnya.
DW kembali menekankan bahwa LIRA Muna Barat tidak ikut menentukan siapa yang harus dipilih atau diganti di dalam NasDem. Namun sebagai masyarakat sipil, mereka berhak mengkritisi keputusan politik yang berpotensi mengaburkan fakta dan merugikan persepsi publik.
“Ini bukan persoalan struktur internal. Ini soal bagaimana publik melihat adanya kecenderungan yang tidak adil. Dan publik sangat paham ke mana arah manuver ini,” katanya.
Untuk itu, ia memastikan LIRA Mubar tetap mendukung Tariala karena menilai pergantian tersebut tidak mencerminkan proporsionalitas dan penilaian objektif terhadap kontribusi kader.
“Kami bersama Tariala dalam konteks moral, bukan politik. Ketidakadilan perlu diberi penegasan, dan masyarakat berhak tahu pertimbangan apa yang sebenarnya terjadi,” tutupnya.
ODEK








