BeritaRakyat.Co,. Kendari – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sulawesi Tenggara (Sultra), dibuat geram oleh PT Indonesia Pomalaa Industri Park (IPIP), yang ogah menghadiri undangan Rapat Dengar Pendat (RDP), soal kecelakaan kerja karyawan yang terjadi beberapa waktu lalu.
RDP yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Andi Muhammad Saenuddin ini, dihadiri oleh Serikat Mahasiswa Sulawesi Tenggara, Dinas Nakertrans Provinsi dan Nakertrans Kabupaten Kolaka.
“Ini sudah kita undang untuk menjelaskan PT IPIP tidak hadir, kita akan lakukan panggilan kembali untuk membahas soal kecelakaan kerja yang terjadi di wilayah perusahaan PT IPIP,” kata Andi dengan kesal, Jumat (09/05/2025).
Dalam RDP ini sejatinya meminta tanggapan langsung dari pihak PT IPIP, terutama mengenai hak santunan bagi keluarga karyawan korban meninggal dunia.
Hal ini menurutnya harus sesuai dengan ketentuan dengan memperhatikan azas kemanusiaan atas terjadinya kecelakaan mengakibatkan korban meninggal dunia.
Untuk itu, dirinya menegaskan bahwa pihaknya bakal mendorong pansus jika PT IPIP masih enggan hadir dalam rapat dengar pendapat yang selanjutnya dilaksanakan pekan depan.
“Sebagai Legislator Asal Dapil Kolaka, saya akan mendorong hak Konstitusi Dewan untuk pembentukan pansus terkait K3 kecelakaan kerja yang terjadi berulang 2x dalam sepekan bulan April lalu di PT IPIP jika pada undangan RDP berikutnya masih belum hadir didepan DPRD menjelaskan hal yang menyita perhatian publik ini,” tegasnya.
RDP tersebut digelar lantaran adanya temuan di PT IPIP telah terjadi kecelakaan kerja yang menewaskan seorang operator alat berat. Terungkap dalam RDP awal ini jg bahwa proses penyidikan dan penyelidikan oleh Bidang Pembinaan dan Pengawasan Nakertrans sambil berjalan sebagai mana mekanisme.
Sementara itu, hingga saat ini pihak PT IPIP belum berhasil dikonfirmasi.
ODEK
