Anggota DPRD Bombana Minta PT NLS Tangung Jawab Soal Robohnya Talud di Kali Lambale

Kondisi banjir di sertai lumpur di Kelurahan Lambale, Kecamatan Kabaena Timur (FOTO : IST)
Dengarkan Suara

BeritaRakyat.Co, Bombana- Anggota DPRD Kabupaten Bombana, Sudiami menyoroti aktivitas pertambangan PT Narayana Lambale Selaras (NLS), di Kelurahan Lambale, Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana.

Dimana diketahui ktivitas PT NLS diduga menjadi penyebab utama banjir dan pencemaran lingkungan hingga robohnya talud di Kali Lambale yang dibangun tahun 2023.

Sudiami mengatakan, sangat menyayangkan pihak perusahaan yang tidak memberikan perhatian dan menyiapkan langkah-langkah strategis agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan penambangan di wilayah dekat perumahan warga, khususnya di Kelurahan Lambale Kecamatan Kabaena Timur.

Berdasarkan laporan warga setempat kata dia, aktivitas PT NLS yang dekat dengan perumahan warga mengakibatkan sungai Kali Lambale meluap, kemudian batang kayu dan lumpur berserahkan menghantam pagar talud Kali Lambale hingga roboh.

BACA JUGA :  Ossy Dermawan Tegaskan Pentingnya Tata Ruang dalam Mitigasi Risiko Bencana Hidrometeorologi

“Pembangunan talud Kali Lambale itu karena perjuangan yang cukup panjang dan penuh kesabaran hingga bertahun-tahun, itupun yang direspon hanya kurang lebih 60 meter saja, dan itu perjuangan masyarakat Lambale,” ungkapnya Sudiami melalui keterangan yang diterima media ini, Jumat (28/02/2025).

“Ini tidak bisa dibiarkan, pihak perusahaan jangan hanya tutup mata saja terkait jebolnya Talud Kali Lambale, PT NLS yang sudah cukup lama, sebelum berubah nama dari PT Billy Indonesia mengeruk hasil bumi Pulau Kabaena itu khususnya di Kecamatan Kabaena Timur, bukan mendatangkan kesejateraan masyarakat, namun kekhawatiran warga cukup besar, karena berpotensi akan menyebabkan tenggelamnya rumah warga akibat dari aktivitas perusahaan tersebut,” beber Sudiami.

Hal senada juga diungkapkan Lurah Lambale, Huda Alfarisi Mubarak. Ia mengaku kesal atas aktivitas pertambangan yang terus memperluas area kegiatan penambagannya hingga mendekati pemukiman warganya.

BACA JUGA :  Diduga Melakukan Pengrusakan dan Penyerobotan Lahan, Dua Warga Kabaena Timur Dipolisikan

“Saat itu saya hanya dapat menyampaikan permohonan, sebelum melakukan penambangan agar Sungai Kali Lambale dilakukan pembangunan bronjong, namun tidak ada sama sekali respon dari pihak perusahaan,” tegasnya.

Lebih lanjut Huda mengungkapkan bahwa sehari setelah kejadian banjir, Ia bersama pihak perusahaan, tokoh masyarakat, pihak keamanan dan pemerintah setempat melakukan pengecekan cekdam dan kuat dugaan sengaja airnya dialirkan sebagian, untuk menghidari jebol cekdam sehingga mengakibatkan banjir besar di Kelurahan Lambale.

“Akibat aliran air dari cekdam perusahaan (PT NLS) menghamtam pagar Kali Lambale sehingga roboh yang mengakibatkan banjir di kelurahan lambale,”

ODEK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *