BeritaRakyat.Co,.Kendari – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Sampara kembali melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) hingga ratusan hektar di tahun 2024 ini. Saat ini, progam RHL tersebut dinyatakan telah selesai.
Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Sampara Carles mengatakan, program RHL tahun 2024 ini terbagi menjadi jenis. Yakni rehabilitasi darat seluas 450 hektar dan juga rehabilitasi mangrove seluas 75 hektar.
“Tahun 2024 ini, kita RHL itu ada dua. RHL darat dan RHL mangrove. RHL darat itu ada di tiga Kabupaten, di Kolaka Utara dua Desa, Buton Selatan, satu Desa dan di Kabupaten Muna satu Desa semuanya 450 hektar,” kata Carles kepada awak media, Rabu (25/12/2024).
“Sedangkan mangrove itu 75 hektar, ada di Kabupaten Muna, Buton Utara dan Kabupaten Buton Tengah. Mangrove ini tentu sasaran adalah untuk mempertahankan areal pesisir kita, mangrove ini juga adalah penyimpanan carbon terbaik dibandingkan tanaman lain,” tambahnya.
Adapun jenis tanaman RHL darat menurut Carles mengunakan kombinasi jenis tanaman kayu hutan dan juga Tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), atau tanaman yang bisa menghasilkan buah, seperti pohon pala, jengkol, pete, kemiri dan jambu mente.
“Jadi tanaman-tanaman ini, kita harapkan bisa memberi sumbangsih ekonomi bagi kehidupan masyarakat sekitar. Kita mengharapkan kawasan hutan tetap eksis dengan tanaman-tanaman tampa perlu menebang pohonnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut kata Carles, langkah memilih jenis tanaman HHBK ini merupakan kombinasi yang tetap. Selain dapat menjaga kawasan hutan dan lahan tetap lestari. Hal tersebut juga dapat memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat.
“Langkah kita memilih jenis tanaman hasil hutan bukan kayu ini sangat tepat, supaya tujuan kita memperbaiki tutupan lahan di kawasan Sulawesi Tenggara ini tetap tercapai dan juga tujuan kita memajukan ekonomi masyarakat bisa terwujud,” bebernya.
Saat ini program RHL darat dan juga mangrove tersebut tambah Carles, semua sudah tidak persoalan atau telah tercapai.
“Untuk tahun 2024 ini, sampai dengan sekarang target kita 450 hektar dan 75 hektar mangrove itu telah tercapai. Dan kita mempersyaratkan tanaman ini, dengan foto tanaman bergeotik artinya setiap satu individu tanaman itu ada fotonya,” tutupnya.
ODEK